LAMPUNG UTARA – Adanya Pernyataan dari pemilik kios pupuk subsidi Ara Tani Sejahtera, Mahendra, mengenai harga penebusan pupuk bersubsidi hasil rapat Koordinator Penyuluh (KORLUH) Kecamatan Sungkai Jaya, Apriwan Ibalti, membantah itu semua tidak benar saat dikonfirmasi di kantor Dinas Perdagangan, Selasa (17/06/2025).
Menurut Apriwan, dirinya selaku Korluh serta anggota PPL hanya menyampaikan keluhan masyarakat Kecamatan Sungkai Jaya tentang adanya perbedaan harga dengan Kecamatan Abung Barat terkait HET pupuk subsidi.
“Ini saya luruskan ya, om, pernyataan itu sebenarnya tidak benar. Awalnya, rapat di balai itu diadakan karena adanya keluhan dari warga Desa Lepang Tengah terkait perbedaan harga dengan desa di kecamatan sebelah,” ucapnya.
“Saya menyampaikan kepada pihak kios terkait perbedaan harga tersebut. Pihak kios meminta kepada kami para penyuluh untuk mengadakan pertemuan, karena tidak ada tempat yang luas, maka rapat ditempatkan di balai penyuluh, bukan di kantor kecamatan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keluhan itu hanya dari satu desa saja, jadi tidak mungkin hanya desa tersebut yang mengalami. Kebetulan balai penyuluh adalah tempat yang memadai untuk jalannya rapat.
“Jadi kami di situ hanya sebagai tempat, om. Saat rapat berlangsung, kami tidak ikut di dalam karena itu bukan ranah kami, jadi saya keluar. Kami bukan memfasilitasi, jangan salah paham,” jelasnya.
Saat ditanya terkait harga HET yang banyak anggota kelompok tani tidak mengetahuinya, ia mengatakan sebenarnya penyampaian harga itu tugas PPL, bukan Korluh. Di wilayahnya ada sembilan desa yang selalu disampaikan oleh penyuluh.
“Penyusunan RDKK dan harga HET sudah pasti disampaikan. Terlepas petani membeli di kios dengan harga berapa, itu bukan ranah kami,” katanya.
Ketika ditanya soal perbedaan harga antar desa yang harus mengadakan rapat, ia menyampaikan, “Jadi, acuan harga dari desa di Abung Barat, mereka menjual Urea Rp130.000 dan Phonska Rp140.000. Sedangkan di Sungkai Jaya, Urea Rp135.000 dan Phonska Rp150.000,” terangnya.
Menanggapi keluhan dari pemilik kios yang mengaku melakukan sumbangan untuk biaya konsumsi setiap ada rapat, dirinya menyampaikan bahwa menurut pengetahuannya, dari kios tidak ada biaya rapat.
“Paling mereka bawa air mineral sendiri, kami tidak pernah makan di situ dan saya juga tidak pernah menyuruh seperti itu. Kalau ada yang bilang makan-minum, itu tidak benar,” tegasnya.
Ia juga mengakui bahwa setiap kios pupuk bersubsidi di Kecamatan Sungkai Jaya penjualannya melebihi HET.
“Iya, benar, kami tahu, tapi intinya itu bukan ranah saya. Kalau bilang tidak tahu, itu bohong,” pungkasnya. (SR-DAR)












Komentar