SIRLAMPUNG, LAMPUNGBARAT – Meluapnya aliran sungai Way Semaka yang menyebabkan sebagian lahan sawah penduduk pekon (Desa) Kerang dan pekon Sukarame terendam banjir Minggu (13/11/2022) menimbulkan tudingan salah satu pihak diakibatkan karena adanya penyempitan di aliran sungai.
Peratin (Kepala Desa) Pekon Kerang M. Amin mengatakan selain karena curah hujan yang cukup tinggi, banjir yang terjadi diwilayahnya tersebut diduga karena adanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) oleh PT. Lampung Hydro Energy yang membuat semakin menyempitnya aliran sungai.
“Pembangunan PLTMH telah terjadi empat kali banjir besar seperti ini, yang mengakibatkan terendamnya sebagian lahan pertanian dan pemukiman penduduk” ujarnya.
Pelaksana Teknis proyek PLTMH Astra saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan penyempitan aliran sungai akibat pembangunan proyek, Astra mengajak untuk sama-sama melihat fakta yang ada dilapangan.
Saat dilakukan peninjauan dilokasi terungkap fakta bahwa pembangunan PLTMH tersebut tidak ada konstruksinya yang membuat menyempitnya aliran sungai, bahkan fakta di lokasi aliran sungai tersebut dibuat lebih lebar yang sebelumnya hanya selebar 3 meter dibuat menjadi kisaran 25-30 meter.
Dalam kesempatan yang sama saat dikonfirmasi tentang izin dan prosedur lainnya Astra mengatakan pembangunan telah melalui proses yang cukup panjang, mulai dari survey lapangan hingga analisa dampak lingkungan dilakukan oleh pihak yang berkompeten bahkan mengantongi izin dari International Standardization Organization (ISO) yang merupakan organisasi internasional yang berwenang dalam menciptakan ketentuan atau standar untuk diberlakukan di seluruh dunia.
“Sebelum dilakukan pembangunan pada PLTM tersebut kita telah melalui berbagai prosedur yang dilakukan seperti Perizinan dan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bahkan telah mengantongi Internasional Organisation Standarization (ISO),” pungkasnya. (SIR-Riyan/Satoris)
Komentar